10 Mitos Mengenai Diabetes



Diabetes adalah salah satu penyakit utama. Diperkirakan lebih dari 15 juta orang di Indonesia menderita penyakit ini, menjadikan Indonesia negara keempat di dunia dalam jumlah penderita diabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memahaminya dengan benar. Banyak informasi mengenai diabetes yang tidak benar atau akurat. Sebagian informasi menyesatkan itu bahkan telah menjadi semacam mitos yang beredar di masyarakat. 


Berikut adalah 10 di antaranya: 
Mitos 1: Diabetes bukan penyakit serius
Diabetes adalah salah satu penyebab kematian utama. Dua dari tiga penderita diabetes meninggal dunia karena penyakit jantung atau stroke.


Mitos 2: Gula darah sedikit di atas normal tidak berbahaya
Peningkatan kadar glukosa darah terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ, bahkan meskipun kenaikannya hanya sedikit. Kelebihan gula dalam darah dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.


Mitos 3: Diabetes hanya terjadi pada orang dewasa
Hal ini hanya berlaku untuk diabetes tipe 2, yang pernah disebut “diabetes onset dewasa” karena umumnya dijumpai pada orang dewasa. Tapi kini semakin banyak anak dan remaja yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2, terutama pada mereka yang kelebihan berat badan. Diabetes tipe 1 bahkan dimulai pada masa anak-anak, sehingga disebut “diabetes onset anak-anak”.


Mitos 4: Diabetes disebabkan oleh makanan/minuman yang manis
Diabetes tipe 1 disebabkan oleh faktor genetik dan tidak diketahui pemicunya, diabetes tipe 2 disebabkan oleh faktor genetik dan gaya hidup. Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin, yang tidak berhubungan dengan konsumsi gula. Diet tinggi kalori, baik dari gula atau dari lemak, dapat meningkatkan berat badan yang pada akhirnya meningkatkan risiko diabetes tipe 2.


Mitos 5: Semua penderita diabetes memiliki kelebihan berat badan
Kebanyakan penderita diabetes tipe 2 memang memiliki kelebihan berat badan, tetapi tidak semuanya. Faktor-faktor lain seperti riwayat keluarga, usia dan kebiasaan hidup juga berperan. Sayangnya, banyak orang yang mengabaikan faktor-faktor risiko lain dan menyangka bahwa berat badan adalah satu-satunya faktor risiko. Banyak orang yang kelebihan berat badan tidak terkena diabetes dan banyak pula penderita diabetes yang memiliki berat badan normal.


Mitos 6: Penderita diabetes tidak boleh mengonsumsi makanan/minuman yang manis
Jika dikonsumsi sebagai bagian dari rencana diet yang sehat, atau dikombinasikan dengan olahraga, makanan/minuman manis boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes. Namun, meskipun bukan pantangan, penderita diabetes tetap perlu membatasi makanan/minuman yang manis. Karbohidrat dalam makanan/minuman manis dapat meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat. Untuk menjaga glukosa darah, makanan atau minuman yang manis sebaiknya dikonsumsi setelah makanan rendah karbohidrat.


Mitos 7: Penderita diabetes perlu mengonsumsi produk khusus
Penderita diabetes tidak perlu produk khusus seperti yang banyak diiklankan di media. Produk-produk semacam itu bahkan bisa merugikan bila dikonsumsi berlebihan karena Anda menganggapnya “aman”. Selain itu, produk khusus untuk penderita diabetes biasanya jauh lebih mahal daripada produk sejenis pada umumnya.


Mitos 8: Penderita diabetes harus mengikuti diet khusus
Tidak ada diet khusus untuk penderita diabetes. Pola makan seimbang yang diajurkan bagi semua orang juga dianjurkan untuk penderita diabetes. Diet dalam pola makan seimbang adalah yang terdiri dari karbohidrat kompleks seperti nasi, ubi, kentang dalam jumlah cukup, protein dalam jumlah sedang, lemak (terutama sedikit lemak jenuh dan lemak trans) dalam jumlah sedikit, garam dan gula moderat, buah-buahan dan sayuran.


Mitos 9: Suntikkan insulin harus didapatkan seumur hidup
Hal ini hanya berlaku untuk diabetes tipe 1. Penderita diabetes tipe 2 ketika baru didiagnosis biasanya dapat menjaga glukosa darah mereka pada tingkat yang sehat dengan obat-obatan. Namun seiring waktu, tubuh mereka secara bertahap menghasilkan lebih sedikit insulin, dan akhirnya obat-obatan mungkin tidak cukup untuk menjaga kadar glukosa darah yang normal. Suntikan insulin seringkali mereka perlukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah ke tingkat yang sehat. Namun, biasanya tidak terus-menerus. Dengan pola makan yang baik dan peningkatan aktivitas fisik, status metabolik seringkali dapat ditingkatkan ke titik di mana insulin atau obat-obatan tidak diperlukan lagi untuk mengendalikan gula darah.


Mitos 10: Diabetes tidak dapat sembuh
Diabetes tipe 1 memang harus selalu mendapatkan insulin. Pada diabetes tipe 1, sel-sel pankreas yang memproduksi insulin dihancurkan oleh gangguan autoimun. Setelah hancur, sel-sel tidak akan pernah membuat insulin lagi. Penderita diabetes tipe 1 akan selalu memerlukan suntikan insulin (sampai obatnya ditemukan). Namun, berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 bisa disembuhkan. Suatu terapi yang konsisten, termasuk perubahan gaya hidup, dapat menstabilkan kadar gula darah sedemikian rupa sehingga selalu dalam kisaran normal. Diabetes kehamilan, jenis lain dari diabetes yang terjadi selama kehamilan, pada umumnya akan menghilang sendiri setelah melahirkan anak.

Tanda-tanda Kencing Manis



Kencing manis (diabetes mellitus) adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mengatur kandungan gula dalam darah sehingga glukosa atau gula yang biasanya diangkut menuju sel-sel tubuh sebagai sumber energi justru tercecer dalam aliran darah, bahkan ikut terbuang dalam air seni. Pengaturan gula darah oleh tubuh dilakukan dengan bantuan hormon insulin yang berasal dari pankreas. 


Diabetes terdiri dari dua jenis:
Tipe 1:
Diabetes karena tubuh tidak memproduksi insulin sehingga penderita harus disuntik insulin setiap hari untuk mengendalikan kadar gula darah. Diabetes tipe 1 terjadi pada anak-anak dan remaja dan perkembangannya berlangsung cepat.
Tipe 2:
Pada diabetes tipe 2, pankreas memproduksi insulin, namun sel-sel tubuh tidak meresponnya secara normal. Jenis diabetes ini biasanya terkait dengan kegemukan dan beberapa kasus kehamilan serta baru berjangkit pada usia di atas 40 tahun.


Kadar gula darah tinggi secara lambat laun akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah dan saraf yang mengakibatkan gangguan fungsi mata, ginjal dan saraf serta meningkatkan risiko serangan jantung, stroke dan impotensi.


Gejala diabetes
Pada diabetes tipe 2, kontrol gula darah dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup dan pola makan. Menurut berbagai penelitian, perubahan tersebut terbukti efektif menekan risiko diabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menyadari bila diabetes sudah ada dalam diri Anda. Sekitar 8.6% penduduk Indonesia menurut WHO mengidap diabetes, sayangnya banyak yang tidak menyadari sampai kasusnya menjadi kronis.


Seseorang dikatakan menderita diabetes bila kadar gula dalam darahnya di atas 126 mg/dl (puasa) atau 200 mg/dl (tidak puasa). Namun, kebanyakan gejala diabetes baru terlihat bila gula darah sudah di atas 270 mg/dl. Jangan mengandalkan gejala untuk mengetahui kehadiran diabetes. Satu-satunya cara yang akurat untuk mengetahuinya adalah dengan tes darah dan urin.


Gejala atau tanda-tanda diabetes yang umum terjadi adalah:

  • Dehidrasi
  • Rasa haus terus-menerus
  • Peningkatan frekuensi kencing
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan
  • Gangguan penglihatan
  • Penyembuhan luka yang lama

Catatan:
Pengukuran konsentrasi gula darah dilakukan dengan dua metode yaitu berdasarkan berat (mg/dl) dan jumlah molekul (mol/ml). Konversi dari mg/dl ke mol/ml adalah dengan membagi 18. Misalnya, 200 mg/dl sama dengan 11.1 mol/ml.

Manfaat Brokoli Bagi Kesehatan

Manfaat Brokoli Khasiat Sayur Brokoli Bagi Kesehatan



Brokoli merupakan nama tanaman sayuran yang memiliki banyak manfaat dan khasiat untuk tubuh dan kesehatan manusia. Tanaman brokoli ini termasuk dalam suku kubis-kubisan. Bagian sayur brokoli yang sering dikonsumsi adalah pada bagian kepala bunga yang warnanya hijau yang tertata rapat menyerupai cabang pohon dengan batang tebal.
Sebagai bahan makanan, sayur brokoli ini biasanya direbus atau kadang dikukus lebih dulu, Namun bisa juga dimakan dalam keadaan masih mentah. Cara yang paling baik ketika akan mengolah brokoli adalah dengan cara dikukus. Tujuan-nya adalah agar semua vitamin serta nutrisi yang penting yang terdapat di dalam brokoli tidak ikut hilang selama proses pemasakan. Apabila brokoli direbus akan menghilangkan sekitar kurang lebih 50% asam folat yang terkandung di dalam brokoli. Tapi, mengolah sayur brokoli dengan cara direbus, disarankan agar brokoli tidak direbus terlalu lama, sebaiknya tidak di rebus lebih dari 5 menit.


Khasiat Dan Manfaat Sayur Brokoli
Salah satu khasiat brokoli adalah untuk mengatasi sembelit. Sayur Brokoli memiliki kandungan nutrisi, fivonoid, serta serat. Pastinya sudah tahu kan kalau serat sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia yang tujuannya untuk memperlancar proses pencernaan dan memperlancar BAB. Kandungan serat yang ada pada brokoli ini dapat mencegah terjadinya konstipasi atau yang umum dikenal dengan nama sembelit.


Ada sebuah penelitian mengenai gambaran spesifik kalau brokoli ternyata mampu menekan resiko berbagai gangguan yang terjadi pada pencernaan seperti misalnya maag, infeksi lambung, serta kemungkinan kanker perut. Ada sebuah studi di negara Jepang, para ahli telah menemukan suatau fakta bahwa jika mengonsumsi 70 gram brokoli segar dan dilakukan setiap hari selama 2 bulan dapat melindungi tubuh menusia dari gangguan bakteri perut yang terkait dengan penyakit maag, infeksi lambung, dan kanker perut.


Kandungan Zat yang terdapat dalam sayur brokoli yang paling penting adalah untuk mencegah urusan lambung yaitu sulforaphane, bisa meningkatkan produksi enzim pada hati. Enzim ini memiliki peran untuk menggandeng bahan-bahan karsinogen (menyebabkan kanker) yang mengeluarkannya dari sel. Disamping itu, sulforaphane juga memiliki kemampuan untuk membunuh Helicobacter pylori (yaitu kuman pengganggu kerja lambung). Kalau di tinjau dalam dunia medis, kuman tersebut adalah sebagai penyebab utama terjadinya luka, kanker dan lambung.


Selain untuk masalah lambung, seorang peneliti yang berasal dari Universitas Warwick meyakini kalau sulforaphane memiliki peran penting dalam memulihkan kembali pembuluh darah yang rusak yang di akibatkan karena tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), dan ini sangat berkaitan erat dengan diabetes.


Alzheimer merupakan bentuk dementia (berkurangnya ingatan) yang sering ditemui di kalangan orang tua. Sebetulnya sudah ada sejak lama kalau sayur brokoli telah diyakini memiliki peranan sangat penting untuk bisa menyembuhkan penyakit tersebut. Banyak sekali para peneliti yang menduga kalau brokoli mengandung senyawa antiacetylcholinesterase. Dalam sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh King College di London, sayur brokoli juga dianggap memiliki sifat antiacetylcholineaterase paling kuat.


Cara Mengambil Manfaat dari Sayur Brokoli
Agar mendapatkan manfaat yang sudah di jelaskan di atas, tentunya tak lantas dengan begitu saja Anda dapat membeli brokoli kemudian mengonsumsinya. Lalu berharap mendapatkan manfaat dan khasiatnya. Untuk mengetahui Brokoli yang bagus brokoli memiliki warna hijau gelap serta memiliki tekstur kasar.


Ada beberapa cara ketika akan mengonsumsi brokoli, hal ini agar Anda tetap mendapatkan manfaat serta khasiat bagi kesehatan. Jika Anda lebih menyukai sayuran segar, brokoli dapat di konsumsi secara langsung. Atau bisa juga di jadikan untuk lalapan dan bisa juga dicampur bersamaan sayuran lain untuk salad. Bisa juga brokoli di buat untuk jus.


Namun jika Anda tak terlalu suka apabila brokoli dikonsumsi langsung, Anda bisa merebus terlebih dahulu sebelum di konsumsi. Tapi harap diperhatikan, agar Anda tak mengukus atau merebus brokoli lebih dari 5 menit di atas air mendidih. Karena kandungan sulforaphane yang terdapat dalam brokoli bisa hilang jika brokoli terlalu lama dimasak atau direbus. Agar diketahui juga, kandungan sulforaphane dalam sayur brokoli segar lebih tinggi nilainya jika dibanding ketika brokoli direbus atau kukus terlalu matang.


Pada waktu mencuci brokoli, sebaiknya dilakukan dengan mencucinya brokoli pada air kran yang dingin. Disamping itu sebaiknya Anda tidak merendam brokoli karena zat aktif maupun nutrisinya yang ada pada brokoli dapat larut dalam air.

Manfaat brokoli untuk kesehatan jantung

Manfaat brokoli untuk kesehatan jantung selama ini sudah diketahui. Namun, bagaimana mekanismenya, baru-baru ini ilmuwan dari Inggris berhasil mengungkapnya.

Para peneliti dari Imperial College, London, Inggris, menemukan senyawa kimia dalam brokoli dan sayuran hijau lainnya yang efektif meningkatkan mekanisme pertahanan alami untuk melindungi arteri jantung dari penyumbatan yang bisa menyebabkan serangan jantung.


Dalam studi yang didanai oleh British Heart Foundation itu, diketahui bahwa senyawa sulforaphane dapat mengaktifkan protein pelindung yang tadinya tidak aktif untuk melindungi arteri dari penyumbatan.


"Memang kita sudah tahu kalau sayuran bagus untuk tubuh, tapi bagaimana mekanisme molekularnya selama ini belum diketahui," kata Paul Evans dari National Heart and Lung Institute di Imperial College.


Terjadinya penyumbatan arteri memang tidak sama pada setiap orang, tetapi percabangan dan simpul pada pembuluh darah bisa membuat aliran darah melambat sehingga lebih berisiko menimbulkan plak penyebab penyakit jantung.


Menurut Evans, di area-area pembuluh darah yang rentan, protein yang sebenarnya bertugas untuk melindungi atau disebut Nrf2 tidak aktif. "Hasil studi kami menunjukkan bahwa sulforaphane bisa mengaktifkan Nrf2," katanya.


Dalam riset tersebut, para peneliti menggunakan senyawa kimia sulforaphane murni, bukan dari brokoli. Selanjutnya, para peneliti akan mencari tahu dampak dari zat kimia yang ada di sayuran.


"Kami akan menguji dan membandingkan sulforaphane murni dengan yang ditemukan di brokoli," kata Evans yang hasil penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal kesehatan Arterioscleroris Thrombosis and Vascular Biology. Bila sulforaphane dari sayur kurang efektif, besar kemungkinan akan dibuat suplemennya.