Khasiat Jamur Shiitake


Khasiat Jamur "Ajaib" Shiitake bagi Kesehatan 

Jamur shiitake telah lama dikenal terkait khasiatnya sebagai obat, yakni bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Di China, misalnya, tanaman lezat dipercaya sebagai campuran obat tradisional sejak 6.000 tahun lalu. Belakangan diketahui, adalah kandungan inteferons atau protein alami dalam jamur; yang memiliki efek antivirus kuat yakni dengan menghambat replikasi patogen dalam tubuh.


Selain itu, mengkonsumsi jamur shiitake juga dipercaya mampu menurunkan kadar kolesterol darah hingga 40-45%. Sebagai sumber makanan, Shiitake mengandung delapan asam amino esensial yang lebih baik daripada daging, susu, telur, atau kacang kedelai. Walhasil, Jamur kini disarankan bagi mereka yang memilih pola hidup vegetarian sebagai pengganti daging.


Belum lagi kombinasi vitamin A, B, B12, C, dan D serta mineral dan senyawa lemak yang cocok untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan. Tidak heran mengapa shiitake dikenal sebagai "jamur ajaib".


Substansi lentinan dalam jamur telah lama menjadi subjek penelitian. Sebuah penelitian tahun 1969 oleh Japan National Cancer Center Research Institute, menunjukkan, lentinan mampu memperlambat pertumbuhan kanker dalam sistem pencernaan.


Sebuah survei yang dilakukan 1972-1986 oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang menemukan bahwa pekerja yang makan tanaman jamur ini dalam jangka panjang memiliki tingkat kematian lebih rendah akibat kanker.


Penelitian lain pada shiitake yang diterbitkan pada tahun 2002 pada 62 pria menunjukkan, 23 pria yang mengkonsumsi kapsul shitake tiga kali sehari selama enam bulan terbebas dari kanker prostat.


Namun meskipun shiitake dianggap aman bila dikonsumsi dalam bentuk suplemen, ada beberapa bukti bahwa penggunaan jangka panjang dari shiitake dapat menyebabkan dermatitis.

Tiga Buah Super Pencegah Diabetes



Makan lebih banyak buah apel, pir dan blueberry kini dihubungkan dengan rendahnya risiko diabetes.


Sebuah studi di Amerika Serikat, seperti dikutip dari American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, tiga macam buah tersebut banyak mengandung flavonoid, senyawa alami yang ada di buah-buahan sayuran dan biji-bijian tertentu, yang menurut beberapa penelitian dipercaya bermanfaat terhadap kesehatan seperti rendahnya risiko penyakit jantung atau kanker.


"Orang yang banyak mengkonsumsi tiga macam buah ini cenderung memiliki risiko diabetes tipe 2 lebih rendah," kata An Pan, seorang peneliti dari Harvard School of Public Health.


American Diabetes Association menyebutkan, sekitar 26 juta orang Amerika terkena penyakit karena ketidak mampuan tubuh dalam memproduksi atau menggunakan insulin, hormon yang mengubah glukosa dalam darah menjadi energi, ini. Namun diabetes tipe 2 masih  dapat dikontrol dengan olahraga dan perubahan pola makan dan tanpa insulin.


Dalam penelitian ini, tim melacak pola diet sekitar 200.000 pria dan wanita berusia 24 tahun. Para peserta kemudian mengisi kuesioner tentang seberapa sering mereka mengkonsumsi makanan dan minuman tertentu.


Tim kemudian menemukan bahwa pecinta blueberry memiliki risiko 23 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2, jika dibandingkan dengan mereka yang tidak makan blueberry. Orang yang makan lima atau lebih butir apel seminggu juga memiliki risiko 23 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak makan apel.


"Kami menemukan hasil yang konsisten di tiga (kelompok responden), di mana apel dan blueberry terbukti bermanfaat untuk mencegah terkena diabetes tipe 2," kata Pan pada Reuters Health. Hal itu setelah memperhitungkan faktor risiko lain, seperti berat badan, merokok dan riwayat keluarga diabetes.


Dr Loren Greene, seorang profesor kedokteran dari New York University yang tidak terlibat dalam studi ini, mengatakan, gula buah dalam jenis buat tersebut meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat. Kemudian zat lain dalam buah seperti serat dan pektin juga bermanfaat bagi penderita diabetes. "Sangat baik untuk menkonsumsi buah-buahan secara utuh, dibanding berupa jus buah," katanya.

Sedikit Tidur Semakin Gemuk



Apa saja penyebab tingginya nafsu makan sehingga menyebabkan kegemukan? Kelelahan mungkin salah satunya. Namun, ilmuwan kini menemukan bahwa kurang tidur atau rendahnya kuantitas istirahat malam juga dapat bisa menyebabkan obesitas.


Para peneliti dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, seperti dikutip laman dailymail, menyebutkan relawan yang kekurangan waktu tidur, makan lebih banyak kalori.


Para peneliti mempelajari 17 pemuda dan pemudi sehat selama delapan malam. Setengah dari peserta tidur normal dan setengah tidur hanya dua pertiga waktu normal mereka. Peserta dipersilahkan makan sebanyak yang mereka inginkan selama penelitian.


"Kami menguji apakah kurang tidur mengubah kadar hormon leptin dan ghrelin, dua hormon yang berhubungan dengan nafsu makan, lalu apakah ada peningkatan kuantitas makanan yang dikonsumsi dan energi yang dibakar melalui aktivitas keseharian responden," kata Virend Somers, penulis studi dan profesor kedokteran dan penyakit jantung di Mayo Clinic.


Somers menyebutkan, kelompok yang kekurangan tidur, yakni tidur satu jam dan 20 menit, mengonsumsi rata-rata 549 kalori tambahan setiap hari.


Sementara itu, jumlah energi yang digunakan untuk kegiatan tidak secara signifikan berupbah pada seluruh responden, menunjukkan bahwa mereka yang kurang tidur tidak membakar kalori tambahan.


"Kurang tidur merupakan masalah yang berkembang, dengan 28 persen orang dewasa saat ini melaporkan bahwa mereka hanya tidur enam jam per malam," kata Andrew D Calvin, assiten peneliti sekaligus kardiolog di Mayo Clinic.


Para peneliti menekankan, meskipun, bahwa bahwa studi ini hanya penelitian kecil yang dilakukan di unit penelitian klinis rumah sakit itu. "Masih diperlukan studi yang lebih besar untuk membantu mengkonfirmasi temuan kami," kata Calvin.

Sarang Semut Sembuhkan Penyakit



obat-obatan jenis herbal atau tradisional, kini banyak ditawarkan untuk menyembuhkan penyakit, tanpa efek samping. Obat berasal dari akar, tumbuhan, bunga, daun maupun benalu, diyakini sebagai alternatif pengganti obat yang cukup manjur. Sehubungan dengan itu, sekarang banyak dilakukan percobaan maupun penelitian tentang khasiat tanaman yang mengandung obat-obatan tersebut.


Demikian halnya dengan benalu tanaman asal bumi Papua, yaitu sarang semut. Benalu ini dipercaya memiliki khasiat hebat sebagai obat berbagai penyakit ganas. Misalnya untuk mengobati penyakit kanker, jantung koroner, stroke, wasir, diabet, gangguan fungsi ginjal, melancarkan peredaran darah, paru-paru, hipertensi, maag, rematik dan lainnya.


Menyadari adanya khasiat yang luar biasa pada sarang semut, salah seorang petani di Wonosobo, sejak dua tahun lalu secara berkala, mendatangkan sarang semut dari pedalaman Papua. Sebelum dijual kepada masyarakat, dicuci bersih sarang semut dan mengeringkannya dengan sinar matahari.


Untuk menyembuhkan penyakit maupun menjaga kebugaran, sarang semut hanya direbus dicampur dengan gula aren. Sedangkan untuk menyembuhkan kanker atau penyakit ganas, sarang semut direbus dengan campuran rempah-rempah tertentu. Sarang semut bisa dipakai berulang kali, sampai dengan air rebusan tidak berubah warnanya.


Sehubungan dengan kepercayaan yang cukup tinggi terhadap khasiat sarang semut Papua, banyak konsumen yang membeli obat herbal tersebut.


Warga Kampung Jaraksari Wonosobo, Mengakui khasiat luar biasa yang dikandung sarang semut. Pada tahun 2003, dia menderita sakit stroke yang parah. Sempat dirawat di rumah sakit sampai beberapa bulan. Namun penyakitnya tak kunjung sembuh.


Pada saat hampir putus asa, ada yang memberitahukan tentang khasiat sarang semut asal pedalaman Papua dan Kalimantan. Keinginan yang kuat untuk sembuh, menjadikannya bersemangat dan secara rutin meminum air rebusan sarang semut. Sehingga setelah minum air rebusan sarang semut selama tiga bulan, penyakit stroke yang dideritanya sembuh. Saat ini fisiknya telah bugar seperti sebelumnya.


Semoga dengan adanya info diatas mengenai obat herbal dari sarang semut, anda dapat menggunakannya dan memanfaatkan khasiatnya, semoga bermanfaat.

Manfaat Buah Manggis



Banyak orang merasa aneh jika harus mengkonsumsi kulit buah karena rasanya yang tak enak. Namun bagaimana jika kulitnya juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan kita?


Seperti Garcinia mangostana L atau yang lebih terkenal dengan manggis. Buah tropis ini memiliki banyak manfaat dari isi, biji bahkan kulit juga. Yuk kita intip apa saja kandungan manfaat yang terdapat dalam buah manggis.


Mengandung senyawa xanthone
Kulit buah manggis mengandung zat antioksidan yang dapat melawan radikal bebas, yakni xanthone. Beberapa penelitian menunjukkan, senyawa ini memiliki sifat sebagai antidiabetes, antikanker, anti peradangan, antibakteri, antifungi, antiplasmodial, dan meningkatkan kekebalan tubuh.


Menghambat penuaan
Menurut penelitian lain, zat antioksidan alami yang terkandung dalam buah manggis juga bisa menghambat proses penuaan pada tubuh. Zat ini akan selalu memperbaiki jaringan sel tubuh, sehingga Anda awet muda.


Anti kanker
Selain sebagai anti oksidan, khasiat xanthone juga sebagai anti kanker. Ekstrak kulit manggis bersifat antiproliferasi untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, selain itu ekstrak kulit manggis juga bersifat apoptosis penghancur sel kanker.


Menyehatkan mata, kulit dan rambut
Menurut hasil penelitian oleh pakar nutrisi dari Amerika, buah manggis dapat membantu mebuat kulit, mata, gigi, gusi dan rambut lebih sehat.


Meningkatkan stamina dan tenaga
Manggis juga memiliki peran penting dalam penyerapan dan metabolisme protein dan karbohidrat sehingga membantu dalam menjaga stamina tubuh.


Nah, saat Anda berbelanja buah manggis dan mengkonsumsinya, jangan buru - buru untuk membuang kulitnya. Justru kulit manggis itulah yang memiliki berbagai zat penyembuh. Kita bisa membuat seduhan kulit manggis sendiri, meskipun rasanya agak pahit.


Caranya mudah, cuci bersih kulit buah, kemudian potong kulit 2 butir buah. Selanjutnya potongan tersebut direbus dalam 4 gelas air, sehingga tersisa 2 gelas. Air rebusan tersaring itulah yang diminum secara rutin 2 - 3 kali sehari. Mudah bukan?


Anda harus tetap berhati - hati karena kulit buah manggis mengandung kadar resin, tanin, serat kasar, dan komponen lainnya yang tidak dapat dicerna tubuh pada kadar tinggi.
Beberapa kasus dapat muncul akibat mengkonsumsi kulit buah manggis dalam bentuk tepung tanpa perlakuan yang baik, seperti gangguan pada ginjal dan usus serta pada organ tubuh lainnya.

Cara Mudah Mengendalikan Marah



Apakah Anda termasuk orang yang gampang naik darah dan sulit mengendalikan diri jika emosi menggebu. Kini ditemukan cara mudah untuk terbiasa meredam marah. Kiatnya, cuma gunakan tangan yang keliru untuk kegiatan sehari-hari.


Orang yang biasa menggunakan tangan kanan, biasakanlah untuk memakai tangan kiri alias jadi kidal saat menggunakan mouse komputer, mengaduk gula teh atau kopi, membuka pintu dan hal-hal lain yang tidak membahayakan. Bagi yang kidal disarankan gunakan tangan kanan.


Setelah dua pekan latihan, Anda sudah mampu mengendalikan emosi agar tidak "meledak".


Menurut Dr Thomas Denson dari University of New South Wales, melatih pengendalian diri sama seperti melatih keterampilan main piano atau golf.


Dalam studi yang dilakukan Dr Denson ini, seperti dimuat dalam jurnal Current Directions in Psychological Science, disebutkan, orang yang mulai menggunakan tangan yang "keliru" atau non-dominan, dalam dua pekan akan lebih mampu mengendalikan emosi.


Menurut dia, menggunakan tangan non-dominan untuk kinerja sederhana membuat orang melatih pengendalian diri karena nalurinya selalu ingin menggunakan tangan dominan.


Dr Denson dan para koleganya mengutip kesimpulan para kriminolog dan sosiolog yang menyebut bahwa kasus kekerasan terjadi ketika ada kesempatan dan kurangnya kemampuan mengendalikan diri.


"Orang yang agresif pastinya ingin mengendalikan diri, tapi mereka kurang mampu. Coba saja pasang monitor untuk melihat aktivitas otaknya lalu hina mereka, maka yang bagian otak mereka yang mengatur pengendalian diri justru lebih aktif dibandingkan orang yang tidak agresif," ungkapnya.


"Jika berlatih terus dalam jangka waktu lama, Anda akan punya kemampuan untuk mengendalikan diri. Ini sama seperti latihan untuk semua hal, awalnya selalu sulit, namun selanjutnya akan semakin mudah," katanya.

Nasi Putih beresiko Diabetes Tipe 2



Penelitian menunjukkan, kemungkinan terkena diabetes tipe 2 dapat meningkat dengan makan nasi putih.


Review dari empat penelitian yang melibatkan sekitar 350.000 orang di China, Jepang, Amerika Serikat dan Australia; menyatakan, mereka yang mengkonsumsi nasi putih memiliki kemungkinan lebih tinggi terhadap kondisi tersebut.


Penelitian ini, seperti dikutip dari laman dailymail ini mengatakan, orang Asia yang cenderung memiliki asupan nasi putih lebih tinggi daripada orang Barat, memiliki risiko lebih besar terkena diabetes tipe 2.


Peneliti Dr Qi Sun, dari Harvard School of Public Health, Boston, mengatakan, "Setiap kenaikan asupan nasi putih per hari dikaitkan dengan risiko kecil terkena diabetes."


"Mungkin tak apa untuk sesekali makan nasi putih, satu atau dua porsi per minggu, namun konsumsi seperti terlihat di negara-negara Asia akan meningkatkan risiko diabetes secara substansial," katanya.


Beras putih, kata Sun, memiliki efek pada kadar gula darah. Kadar indeks glikemik (GI) nasi putih relatif, dibanding beras merah yang memecah glukosa secara perlahan dalam aliran darah. Sehingga membuat orang merasa kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula darah lebih stabil.


Nasi putih juga memiliki nutrisi yang lebih sedikit, termasuk serat dan magnesium, yang dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.


Dr Iain Frame, direktur penelitian di Diabetes di Inggris, mengatakan kajian yang diterbitkan dalam British Medical Journal ini tidak memberikan hasil yang konklusif. Masih diperlukan studi lebih lanjut.

Hidup Sehat dengan Jalan Kaki


Dengan adanya kendaraan pribadi dan kendaraan umum, jalan kaki kini menjadi hal yang jarang dilakukan. Padahal jalan kaki termasuk olahraga murah dan ringan yang memiliki segudang manfaat.


Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan jalan kaki:
1. Memperkuat sistem pernafasan.


2. Menjaga postur tubuh dan berat badan tetap ideal.
Ketika berjalan kaki, semua bagian tubuh bergerak dan Anda akan lebih cepat mengeluarkan energi. Hal ini akan membantu membakar lemak di tubuh. Selain itu, juga dapat memperkuat kaki dan tubuh bagian bawah serta membuat sendi lebih fleksibel.


3. Dapat membantu menekan risiko serangan jantung.
Berjalan kaki dapat menekan risiko serangan jantung lantaran dapat memompa dan memperderas aliran darah ke koroner jantung. Dengan begitu kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Bukan hanya itu, kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot - otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki yang berakibat baik bagi kesehatan jantung.


4. Dapat membantu mengontrol dan mencegah diabetes.


5. Berjalan tanpa alas kaki akan memperkuat kaki dan jari - jari kaki Anda.


6. Menurunkan tingkat kolesterol dalam darah.


7. Berjalan kaki dapat mencegah osteoporosis karena jalan kaki sangat efektif untuk menurunkan kehilangan massa pada tulang terutama bagian kaki.


8. Dengan berjalan kaki cepat, dapat menggantikan obat antidepresan yang biasanya diminum secara rutin oleh penderita depresi.


Tips Berjalan Kaki
Berikut beberapa tips berjalan kaki yang dapat Anda lakukan agar berjalan kaki semakin memberi manfaat bagi Anda:

  • Aktivitas jalan kaki memang baru bisa disebut olahraga jika dilakukan secara berlanjut, minimum 30 menit setiap harinya.
  • Sebelum dan sesudah berjalan kaki, cek kadar gula darah Anda. Jika terlalu rendah, di bawah 100 mg/dl, Anda harus menambah asupan karbohidrat sekitar 15-30 gram. Jika terlalu tinggi, di atas 200 mg/dl, maka sebaiknya tunda dulu olahraga Anda sampai kadar gula darahnya turun.
  • Waktu yang paling baik untuk penderita diabetes melakukan olahraga jalan kaki adalah sekitar 1-2 jam setelah makan, saat insulin dan kadar gula darah mulai stabil. Paling disarankan jika dilakukan di pagi hari, terutama untuk penderita diabetes tipe 1.
  • Untuk menghindari terjadinya penurunan kadar gula terlalu rendah saat berjalan kaki, sebaiknya bawalah makanan ringan yang mengandung karbohidrat.
Demikian Artikel ini semoga bermanfaat dan tetap selalu hidup dengan pola sehat.